Darus Saadah

Minggu, 16 Juni 2013

Ayo Berkurban

Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.

Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.
Saat ini kerap kita jumpai, banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial.

Sabtu, 15 Juni 2013

Tidak Bicara yang Tidak Berguna

Urwa baru bangun tidur. sejak setelah shalat shubuh tadi, ia memejamkan matanya. Urwa pun mandi, kemudian berkemas menuju masjid untu tadarus Al-Qur'an. di perjalanan, ia melihat Awwab dan Diyaab sedang tertawa-tawa. Urwa pun bergegas menghampiri mereka..

"assalamu'alaikum" sahut Urwa. "wa'alaikumsalam" balas Awwab dan Diyaab. "hei, kalian sedang apa?" tanya Urwa kepada Awwab dan Diyaab. "kami sedang ngobrol saja ko' " sahut Diyaab sambil masih tertawa-tawa. Awwab dan Diyaab meneruskan kembali obrolan yang tiada gunanya. sesekali mereka saling berbalas tawa dan saling membangga-banggakan diri.

"heh kalian kenapa berbicara demikian? bukankah kita tidak boleh bicara yang sia-sia? daripada berbuat demikian, lebih baik kita tadarus Al-Qur'an di mushalla (aula DS) yuk" ajak Urwa "apalagi sekarang adalah bulan puasa, bkn?" tambah Urwa. Awwab & Diyaab langsung terdiam. "ups, o iya, ita tdk boleh membicarakan yg sia-sia,bukan?" Awwab & Diyaab saling berpandangan.

"astaghfirullah..." sahut mereka. "kamu benar Urwa. kita memang lebi baik tadarus Al-Qur'an di masjid bersama-sama. yuk, kita berangat ke mushalla berasama-sama" seru Awwab. mereka pun berjalan menuju Mushalla.

jika kalian berkelompok dengan yang berbicara melewati batasan2 agama atau "mengumpat", maka lebih baik kalian diam atau tidak bergabung sama sekali.
Sumber : 132 kisah - kisah teladan anak muslim